MiniWay, Mahasiswa Cita Rasa Dunia di Kantong Mahasiswa
Di tengah hiruk pikuk kehidupan kampus Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU), sebuah inovasi kuliner hadir menyapa para mahasiswa. Adalah MiniWay, sebuah gerai sandwich dan kebab yang tak hanya menawarkan kelezatan, tetapi juga sebuah konsep unik yang memikat hati. Dengan sistem prasmanan yang membebaskan pelanggan untuk berkreasi dengan isian dan topping pilihan, MiniWay berhasil membawa angin segar ke dunia kuliner kampus.
Di balik kesuksesan MiniWay, ada sosok Muhammad Ramzi, seorang mahasiswa semester 6 dari jurusan Ilmu Komunikasi UMSU. Dengan semangat wirausaha yang membara, Ramzi berhasil mengadaptasi konsep raksasa kuliner dunia, Subway, ke dalam sebuah format yang lebih ramah di kantong mahasiswa. Dengan harga mulai dari Rp7.000, MiniWay membuktikan bahwa makanan berkualitas tidak harus mahal.
“Saya ingin mahasiswa bisa menikmati makanan yang enak dan mengenyangkan tanpa harus khawatir dengan harga,” ujar Ramzi saat ditemui di gerainya yang ramai di samping Gedung PUSKIBI UMSU di UMSU Muctar Basri.
Perjalanan MiniWay tidaklah instan. Berawal dari keikutsertaan dalam program Wirausaha Merdeka (WMK) 2024, MiniWay berhasil mencuri perhatian dengan menjadi salah satu peserta dengan omset tertinggi pada acara Demo Day. Keberhasilan ini tidak hanya menarik minat para investor, tetapi juga membuka jalan bagi MiniWay untuk mendapatkan dukungan penuh dari pihak universitas.
“Awalnya kami buka di luar UMSU dengan modal sendiri. Tapi kemudian, pihak PUSKIBI menghubungi dan menawarkan kami tempat serta bantuan modal untuk bisa berkembang di lingkungan kampus,” kenang Ramzi.
Sejak Mei 2025, MiniWay resmi menjadi bagian dari denyut nadi kuliner UMSU. Kehadirannya tidak hanya menjadi pilihan favorit para mahasiswa, tetapi juga menjadi bukti nyata bahwa UMSU senantiasa mendukung dan memfasilitasi para mahasiswanya untuk berkarya dan berwirausaha.
Tak berhenti di situ, Ramzi terus berinovasi. Selain konsep prasmanan yang menjadi andalan, MiniWay juga menyediakan paket praktis dengan harga mulai dari Rp13.000. Pemasaran pun digencarkan melalui berbagai platform, mulai dari bazaar, membuka stan saat Car Free Day, hingga konten-konten kreatif di media sosial seperti TikTok (@Miniway.id) dan Instagram (@miniway.id) yang berhasil menjaring banyak peminat.
“Tantangan terbesar adalah membangun tim yang solid. Tapi saya percaya, dengan kepemimpinan yang kuat dan visi yang jelas, semua bisa diatasi,” tegas Ramzi.
Ramzi memiliki mimpi besar untuk MiniWay. Dalam satu hingga dua tahun ke depan, ia berambisi untuk memperluas brand-nya dan membangun sebuah jaringan makanan cepat saji asli Indonesia yang mampu bersaing dengan raksasa-raksasa global seperti KFC dan McDonald’s.
Di balik semangat wirausahanya, ada sebuah kisah pribadi yang menjadi motivasi terbesar Ramzi. Kehilangan sang ayah menjadi titik balik yang mendorongnya untuk mandiri dan berjuang.
“Jangan pernah gengsi atau malu untuk memulai sesuatu. Itu adalah hambatan terbesar. Saat teman-teman lain asyik nongkrong, kita mungkin sedang sibuk berjualan. Tapi percayalah, hasil tidak akan mengkhianati usaha,” pesannya kepada para generasi muda.
Kisah Muhammad Ramzi dan MiniWay adalah cerminan dari semangat, kerja keras, dan inovasi. Sebuah inspirasi bagi kita semua bahwa dari sebuah mimpi kecil, bisa lahir sebuah karya besar yang membanggakan.