Supported by :

PUSKIIBI UMSU
SRCC UMSU
Majelis Ekonomi
& Kewirausahaan PWM SUMUT

Cari Disini

24 Juli 2024

Beonk Kopi

 Menjalin Silaturrahim Alumni di Beonk Kopi




Menjalin silaturrahim merupakan perintah agama islam, sehingga Rasulllah SAW pun menganjurkan agar menjaga jalinan silaturahim. Dengan begitu, betapa pentingnya menjalin silaturahim, maka kegiatan “ngopi” di antara jalan untuk menjalinnya.


Di Kota Medan, tempat “ngopi” semakin hari semakin bertambah apalagi Medan merupakan kota dengan jarak terdekat penghasil kopi dengan cita rasa khas masing – masing daerah. Contohnya Aceh, salah satu penghasil kopi terbaik kualitas ekspor.


Di Propinsi Aceh terdapat Kopi Arabica Gayo, Kopi Gayo Luwak Liar, sementara di Sumatera Utara ada Kopi Sidikalang, Kopi Mandailing dari Kabupaten Mandailing Natal ataupun Kopi Lintong dari Tapanuli Utara.


Mungkin dengan keanekaragaman cita rasa khas kopi tersebut, menjadikan kafe di Medan semakin bertambah melalui berbagai penyebutan, seperti kedai kopi, coffee shop bahkan kafe sekalipun menjamur di kalangan masyarakat khususnya anak muda. Apalagi jika terlihat sehari harinya anak muda di Kota Medan nongkrong sambil “ngopi” sudah menjadi budaya.


Maka peluang “ngopi” yang kemudian direspon oleh Irsyad Alumni Fisip Tahun 2003 Jurusan Ilmu Komunikasi mendirikan sebuah kedai kopi di halaman depan rumahnya, sejak lima tahun yang lalu. Kemudian ia beri nama Beonk Coffee. Beonk ialah panggilan akrab Irsyad di masa kuliah. Beonk Coffee beralamat di Jalan Pasar Nomor A1 Pulo Brayan Bengkel, Medan.




Selain membuka usaha kedai kopi, ia seorang senior marketing dealer Suzuki sepeda motor di Jalan HM Adam Malik, Medan. Nah, jika rekan – rekan ingin membeli sepeda motor Suzuki tipe apapun dengan diskon tertinggi maka dapat menghubunginya melalui nomor whatsapp 0813-7070-0752.


Irsyad bercerita tentang tujuan utama membuka kedai kopi bukanlah demi usaha perdagangan melainkan ia seorang penikmat kopi. Maka dengan membuka kedai kopi dapat menghemat pengeluaran finansialnya. Kesimpulannya, dengan membeli kopi tanpa seduh (kopi bubuk) lebih murah ketimbang diseduh. Maka, sebagian bubuk kopi yang belum diseduhnya dapat ia jual kembali.


Selain itu, Beonk Coffee menjadi titik kumpul silataturrahim Alumni UMSU serta pengurus Muhammadiyah. Mereka, mendominasi menjadi pelanggannya. Harapan Irsyad untuk kedai kopinya yakni dapat bertahan hingga di penghujung usianya. Semoga tercapai Bang Irsyad . Salam Sukses dari Alumni Center (CDAC) UMSU.