Usaha Batik Etnis Dengan Rumah Kreatif, Cara Menduniakan Nusantara
Usaha pakaian selalu menjamur di Kota Medan, telah menjadi penopang ekonomi yang kuat bagi masyarakat khususnya bagi para pengrajin adat, contohnya batik. Membatik bukan hanya perkara menorehkan lukisan pada kain dengan menggunakan canting. Tergambar filosofi dan cerita pada sehelai kain, termasuk menonjolkan ciri khas dari daerah mana batik itu berasal. Hal ini yang dilakukan Amin Hilal Sianipar beserta tim sebagai pemuda wirausaha batik.
Semula batik memang lekat dengan estetika budaya Jawa, yang fungsinya digunakan pada saat kelahiran, pernikahan, hingga kematian. Dalam keseharian, batik digunakan oleh para pekerja kantoran, Aparatur Sipil Negara (ASN) hingga anak sekolah.
“Saya melihat peluang sebagai pengrajin batik yang punya motif khas dari 8 etnis Sumatera Utara. Ketika itu saya ingin membuat batik dengan tujuan lain ingin meningkatkan tentang kebudayaan yang Ada di Sumatera Utara” kata pemuda yang kerab disapa Hilal, Jum'at (1/12/2023).
Saat merintis usaha Hilal dan tim banyak mengikuti berbagai pelatihan dari instansi luar maupun kampus. Setelah dirasa memiliki bekal keterampilan yang cukup, Hilal dan tim mulai memproduksi batik di rumah salah seorang tim berbekal kan alat seadanya yang mulai dilengkapi secara bertahap.